Rabu, 21 Januari 2015

Bayi juga Ngemil

Kata siapa bayi ngga boleh ngemil? Justru pemberian camilan dapat menjaga perut bayi supaya tidak terlalu kosong. Pemberian camilan menyehatkan pada waktu yang tepat juga dapat dijadikan kebiasaan yang baik hingga dia dewasa. Camilan untuk anak banyak ragamnya, namun seperti apa camilan untuk bayi? Karena kemampuan bayi dalam mengunyah makanan masih terbatas, sebaiknya tidak sembarangan memberikan bayi camilan. Camilan dapat dikenalkan saat usia bayi memasuki 8 bulan.

Pada usia ini kemampuan motorik bayi untuk menggenggam dan memegang sudah cukup baik bila dibandingkan dengan usia sebelumnya. Saat usia ini juga bayi sudah siap makan sendiri dari tangannya. Makanan yang dapat dipegang, mudah digigit dan dikunyah cocok dijadikan panganan camilan untuk bayi, namanya finger food. Ukurannya disesuaikan dengan kemampuan pegang bayi dan kemampuannya dalam menggigit. Saat memberikan finger food ini, ibu melatih kemampuan bayi dalam mengoordinasikan mata, gerak dan mulut lho! Bagaimana cara mengenalkan finger food ?

Saat memasuki waktu ngemil (sekitar pukul 10.00 dan pukul 15.00), letakkan 4-5 buah finger food pada wadah tahan pecah. Dudukkan bayi pada kursi makan (high chair) dan letakkan finger food di depannya. Biarkan bayi meraih dan mengambil sendiri camilan yang ibu sajikan. Dampingi bayi saat ia makan untuk menghindari kejadian tersedak Memilih finger food Selera makan si kecil cukup tinggi, namun dia belum memiliki gigi, jadi mulailah dengan jenis pangan yang dapat dikunyah dengan mudah olehnya. Semakin bertambah usianya, ibu bisa menambah ukuran, porsi, dan tekstur makanannnya.

Ingat bahwa bayi Anda sedang belajar tentang tekstur makanan, warna dan aroma yang dapat meningkatkan selera makannya, bahkan hingga dewasa nanti, jadi sajikan makanan yang bervariasi. Hindari memberikan camilan yang terlalu manis seperti kukis dan cake, atau camilan tinggi lemak seperti cheese puff dan keripik. Bayi butuh pangan tinggi gizi, bukan pangan minim gizi tetapi tinggi kalori! Pilih jenis pangan yang mudah untuk dipegang namun berisiko kecil akan timbulnya tersedak. Buah-buahan dan sayuran yang dikukus sebaiknya dipotong ke dalam ukuran yang lebih kecil dan mudah dipegang,

Semua yang ibu sajikan sebagai camilan atau finger food sebaiknya dipotong dalam bentuk yang lebih kecil atau mudah dipegang oleh bayi. Meskipun anggur kecil, namun anggur yang bulat utuh berpotensi dapat menyebabkan tersedak pada bayi. Berikan jenis camilan yang sesuai dengan usianya. Sebaiknya hindari atau tunda pemberian makanan yang dapat memunculkan reaksi alergi, seperti telur (bagian putihya) dan seafood. Hindari juga memberikan pangan yang dapat menyebabkan tersedak dan susah dikunyah seperti kacang, atau buah dan sayuran dalam ukuran tanggung, sehingga tidak bisa dipegang atau digigit bayi.

Sayuran yang dikukus dan potongan buah adalah camilan terbaik untuk bayi, semisal potongan sayuran rebus, orek telur, pasta masak bentuk spiral, keju parut, potongan daging ayam, sereal lumer di mulut. Biskuit untuk bayi yang tersedia secara komersial di pasaran juga dapat diberikan sebagai finger food.FFK-12 (taken  http://www.foodforkids.co.id/)

Selasa, 20 Januari 2015

Gizi Hebat di Balik Avokad


Ibu pasti terkejut bila mengetahui bahwa avokad adalah salah satu jenis buah terbaik yang bisa diperkenalkan sebagai makanan padat pertama untuk si kecil. Menurut Dr. William Sears seorang pediatrician, avokad menduduki peringkat pertama dalam 10 daftar buah terbaik untuk diberikan pada bayi, karena kandungan gizi avokad dapat memenuhi kebutuhan tumbuh kembangnya.
Bila dibandingkan dengan buah lain, avokad memiliki kandungan gizi hampir sempurna. Avokad akan memenuhi gizi si kecil akan protein, serat, tiamin, riboflavin, asam folat, dan seng.
Siapa bilang makan avokad bikin gendut?
Jangan salah Bu, lemak dalam avokad termasuk ke dalam jenis lemak baik, yakni monounsaturated fat alias lemak tidak jenuh. Lemak ini sidatnya bersahabat dengan jantung. Dan yang paling penting adalah avokad mengandung asam lemak Omega 3 yang sangat direkomendasikan untuk mendukung pertumbuhan otak bayi. Namun, tetap perhatikan asupannya ya, karena nilai kalori buah ini cukup tinggi. (taken from: http://www.foodforkids.co.id/ )